Menggunakan perangkat lunak yang paling mudah dan tetap tepat sasaran (efektif) adalah salah satu cara agar opersional GIS tidak terlalu jelimet. MS Excel, meskipun sedianya ini adalah perangkat lunak spreadsheet, dapat digunakan sebagai pelengkap opersional GIS. Salah satu contohnya adalah dalam hal membuat laporan. Berikut adalah contoh bagaimana MS Excel digunakan untuk mengkonversi nila decimal degree (DD) ke Degree-Minute-Second (DMS).
Ø Isi nilai MX dengan menit untuk LON. Nilai ini adalah hasil pengurangan (LON – DX) yang kemudian dikonversi ke menit dengan mengalikannya dengan angka 60. Nilai MX juga merupakan nilai pembulatan ke bawah.
Ø Isi nilai SX dengan detik untuk LON. Nilai ini adalah pengurangan dari (LON – DX) dan juga (LON – MX (dalam derajat)). Nilai ini dikonversi ke detik dengan mengalikannya dengan angka 3600. Nilai SX perlu dibulatkan ke dua desimal di belakang koma (atau sesuai keperluan).
Ø Isi nilai SX dengan detik untuk LON. Nilai ini adalah pengurangan dari (LON – DX) dan juga (LON – MX (dalam derajat)). Nilai ini dikonversi ke detik dengan mengalikannya dengan angka 3600. Nilai SX perlu dibulatkan ke dua desimal di belakang koma (atau sesuai keperluan).
Ø Hasil dari konversi dari DD ke DMS pada LON untuk baris No 1 sudah selesai seperti angka di bawah ini
Ø Selanjutnya dengan cara yang sama, lakukan konversi nilai DD pada LAT ke DY, MY dan SY. Berikut hasilnya.
Ø Salin semua formula dari D1:I1 dan paste ke semua kolom DX, MX, dst
Ø Perlu dicatat bahwa nilai LAT memiliki angka positive dan negative. Positive berarti Lintang Utara (LU), negative berarti Lintang Selatan (LS). Cara di atas secara otomatis memberikan tanda negative untuk LS pda DY dan MY. Alternatif untuk masalah ini bisa dilakukan penghilangkan tanda menggunakan fungsi absolut, tetapi sebelumnya harus sudah dilakukan penyimpanan informasi apakah LU atau LS.
Ø Salin semua formula dari D1:I1 dan paste ke semua kolom DX, MX, dst
Ø Perlu dicatat bahwa nilai LAT memiliki angka positive dan negative. Positive berarti Lintang Utara (LU), negative berarti Lintang Selatan (LS). Cara di atas secara otomatis memberikan tanda negative untuk LS pda DY dan MY. Alternatif untuk masalah ini bisa dilakukan penghilangkan tanda menggunakan fungsi absolut, tetapi sebelumnya harus sudah dilakukan penyimpanan informasi apakah LU atau LS.
Ø Kita buat kolom khusus untuk menyimpan tanda positive/negative menjadi LU/LS. Sebagai contoh kita tempatkan di sel J1 formula =IF(C2<0,”LS”,”LU”). Arti dari formula tersebut adalah Jika nilai Latitude lebih kecil dari 0 (nol), maka isilakan LS, tetapi jika tidak lebih kecil dari 0 (nol) maka isikan LU.
Ø Selanjutnya, nila LAT (kolom C) bisa diubah menjadi angka absolut. Kita coba sisipkan kolom di antara C dan D. Kemudian isikan formula =abs(C2)
Ø Salin formula di D1 ke bawah.
Ø Salin formula di D1 ke bawah.
Ø Lakukan kembali Langkah 6 dengan menggunakan nilai LAT_ABS (absolut, tanpa tanda negatif) sebagai rujukan.
Tutorial ini sengaja dibuat untuk menghadapi langsung permasalahan nilai-nilai Latitude yang positive dan negative. Terlihat agak jelimet? Mungkin. Tetapi sekali table ini dibuat, maka bisa digunakan sebagai template dalam pekerjaan mengkonversi DD ke DMS di MSEXCEL.